Banyak adik-adik yang cerita
ke aku, katanya setelah lulus SMA disuruh ambil jurusan Apoteker aja, katanya
enak, prospek kerja bagus, gampang.
Tapi, Apoteker itu apa sih
kak?
Menurut Peraturan Pemerintah
nomor 51 tahun 2009:
Apoteker adalah sarjana
farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan
Apoteker.
Jadi, untuk adik-adik yang
baru lulus SMA, gak bisa ya langsung ambil jurusan Apoteker. Tahapannya adalah
harus ambil jurusan Sarjana Farmasi dulu. Setelah lulus menjadi sarjana
farmasi, baru lah bisa lanjut kuliah lagi ambil jurusan Apoteker.
Untuk menjadi apoteker,
seorang sarjana Farmasi (S.Farm) harus mengambil sekolah profesi apoteker lagi
selama 1 tahun. Setelah itu barulah bisa menjadi apoteker dengan titel (Apt).
Tapi, Apoteker itu bukan S2
yaa. Jurusan S2 farmasi nanti beda lagi. Apoteker itu adalah sebuah profesi professional.
Nah, untuk lanjut kuliah
jurusan Apoteker, kita wajib sudah lulus Sarjana Farmasi ya. Untuk temen-temen
yang lulusan selain sarjana farmasi gak bisa lanjut kuliah Apoteker.
Tapi, untuk lanjut S2
Farmasi, ada yang boleh dari jurusan selain farmasi, dan ada yang harus lulusan
farmasi.
Misalnya di Universitas
Ahmad Dahlan: S2 Farmasi dibagi menjadi 2 minat.
S2 Farmasi Minat Pengembangan
Obat dan Kosmetika Alami, boleh dari
lulusan Sarjana S1 dari bidang ilmu yang sebidang (Farmasi, MIPA Kimia,
BIologi, Pertanian, Teknologi Pertanian).
S2 Farmasi Minat Farmasi
Klinik, harus Apoteker atau Sarjana farmasi yang sedang mengambil program
apoteker.
Selain itu, ada lagi yang
cerita nih. “Kak, setelah lulus SMA aku pingin ambil jurusan farmasi. Tapi gak
boleh sama orang tua aku. Katanya, farmasi itu setara dengan SMA. Masa aku yang
udah lulus SMA, malah baru mau ambil farmasi.”
Menurut Peraturan Pemerintah
nomor 51 tahun 2009:
Tenaga Teknis Kefarmasian
adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian,
yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan
Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker.
Yang dimaksud setara dengan
SMA itu, mungkin maksudnya adalah Tenaga Menengah Farmasi atau lulusan SMF/SMK
Farmasi.
Setelah lulus SMA atau SMK
farmasi / MA sederajat, kita bisa lanjut
kuliah dengan ambil jurusan D3 Farmasi (Ahli Madya Farmasi / Analis Farmasi)
atau langsung lanjut S1 Farmasi.
Kalau goal kita adalah
Apoteker, ada baiknya teman-teman ambil jurusan S1 Farmasi dan di kampus yang
memang sudah ada Profesi Apotekernya. Karena di Indonesia, jurusan Farmasi banyak sekali sedangkan
Program Studi Profesi Apoteker hanya sedikit sekali.
Kalau goal kita menjadi
tenaga teknis kefarmasian, program studi D3 farmasi sudah cukup. Kuliah lebih
cepat dan langsung kerja.
Terus, apa aja sih yang dipelajari
ketika kita ambil jurusan farmasi?
Jurusan Farmasi adalah
jurusan yang mempelajari segala hal tentang obat. Mulai dari bahan kimia yang
ada di dalamnya, proses pembuatan obat, proses pengemasan obat, fungsi dan
kegunaan obat, efek samping obat, interaksi obat, nasib obat di dalam tubuh,
bagaimana obat bisa berfek, sampai cara distribusi dan pengelolaan stok obat.
Singkatnya, segala hal tentang obat akan dipelajari.
Farmasi butuh dasar yang
kuat di bidang Kimia, Biologi dan Kesehatan. Sehingga anda harus suka dengan
ketiga bidang ini.
Kosmetik juga salah satu
bidang yang dipelajari di jurusan Farmasi.
Kuliah farmasi perlu banyak
praktek laboratorium. Tidak jarang praktek ini menggunakan bahan berbahaya
sehingga butuh kehati-hatian dan ketelitian yang tinggi. Biasanya disarankan
untuk minum susu murni setelah selesai dari lab untuk mensterilkan kembali
organ dalam tubuh yang kemungkinan terpapar zat kimia.
Intinya adalah, untuk
menjadi seorang Apoteker, kita harus kuliah hingga Sarjana Farmasi lebih dulu
baru lah kemudian bisa lanjut kuliah mengambil program studi Apoteker.
Semoga bermanfaat J
Dwi Ismayati, S. Farm., Apt