Kamis, 17 September 2015

-ai el em yu-

Aku sering dihujani pertanyaan yang sama setiap kali aku mencoba mempelajari hal yang baru
'kenapa kau ingin mempelajari hal tersebut'?

'Kenapa kau masuk komunitas ini?'

'Apa alasan mu mengikuti kegiatan ini?'

'Apa yang membuat mu tertarik untuk bergabung dengan komunitas kami?'
..
Jujur, aku sering merasa 'kagok' sendiri dengan pertanyaan ini. Bingung harus jawab apa. Terkadang aku tidak memiliki alasan khusus kenapa aku ingin mempelajari sesuatu yang baru. Aku begitu mudah tertarik dalam banyak hal.

Cukup menikmati setiap prosesnya.
Aku ingin mengetahui banyak hal, karena mengetahui banyak hal yang sebelumnya tidak aku ketahui itu menyenangkan. Aku merasa ilmu yang aku miliki masih terlalu sedikit.

'Lalu, untuk apa kau mempelajari hal yang sesungguhnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan jurusan yang sedang kau tekuni? Kau bilang, ilmu mu masih terlalu sedikit, lalu kenapa kau tidak tekuni saja jurusan yang memang sudah kau pilih. Kau bisa ahli dalam bidang yang memang sudah terarah untuk dirimu. Tidak perlu lah menghabiskan waktu dan energi mu untuk hal yang lain.'

Aku sering bosan jika harus hidup monoton. Hidup dengan rutinitas yang selalu sama, bagiku kurang berwarna. Aku memang bukan seseorang yang paling ahli dalam bidang ku, bukan pula orang yang luar biasa dalam jurusan ku. Tapi aku selalu berusaha agar aku selalu mampu. Mampu mempertanggungjawabkan apa-apa yang memang menjadi tanggungjawab ku, mampu bersaing dengan rekan-rekan di sekitar ku, mampu menjadi sesosok manusia yang berguna untuk orang lain, khususnya dalam bidang dan jurusan yang memang ku tekuni.

Tetapi, ada satu hal yang paling aku ingat, adalah nasehat sederhana ayah.
Ilmu itu penting, sekecil apapun ilmu pasti akan berguna. Mungkin saat ini kau belum merasakan nya. Tapi suatu saat, entah kapan, kau akan merasakan manfaat nya. Ilmu itu tidak hanya tentang apa-apa yang kau pelajari di kelas. Berinteraksi dan belajar memahami orang lain juga perlu ilmu, nak. Berorganisasi dan bernegosiasi juga butuh ilmu. Dan ilmu yang paling penting bagi manusia adalah PENGALAMAN.

'Ya, nasehat itu memang bagus. Tapi apakah kau tidak memiliki hobi yang bisa kau tekuni?'

Hobi? Tentu aku memiliki nya. Hingga sekarang pun aku masih menekuni nya. Aku sangat suka menggambar, membaca komik, bahkan aku masih menyukai menggambar manga dan kartun-kartun Jepang. Meskipun kemampuan menggambar ku tetap tidak sebagus para profesional. Aku juga begitu menyukai band asal jogja 'Sheila on 7'
Hampir setiap tahun aku selalu menonton konsernya. Itu hanya sebagian kecil hobi yang kuceritakan.
Aku memiliki banyak hobi. Dan hobi ku selalu menyukai sesuatu yang baru.

'Jika kau selalu menyukai sesuatu baru, bukan kah itu bisa membahayakan dirimu, juga kasian orang-orang yang ada disekitar mu. Ketika kau memiliki sesuatu yang baru. Bagaimana dengan berbagai hal 'lama' yang kau miliki. Akankah kau selalu meninggalkan hal lama setelah kau memiliki yang baru?'

Aku memang menyukai banyak hal baru. Tetapi setiap kali aku memiliki hal yang baru, bukan berarti aku melupakan yang lama. Yang baru  memang menyenangkan, tetapi hal lama yang kumiliki semakin lama justru semakin membahagiakan.

Intinya begini, aku merasa diriku terlalu kecil, sedangkan dunia ini terlalu luas. Banyak hal yang ingin aku lakukan. Tetapi aku sangat paham bahwa hingga ujung usia ku pun tidak akan mampu menemani ku merasakan semua hal di dunia ini.Ayahku bilang, selagi itu positif dan tidak mengganggu kegiatan 'wajib'mu, maka lakukan lah.

Aku ingin menikmati hidup dan ingin selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya. Satu pelajaran yang paling sulit bagiku, yang sesungguhnya aku harus selalu mempelajari nya seumur hidupku. Yaitu: sabar dan ikhlas.

Sungguh. Aku berharap Allah selalu mempermudah urusan ku dunia-akhirat dan selalu meletakkan 'kesabaran dan keikhlasan' di hatiku. 😇😇